Tujuh belas agustus 1945 adalah bukti
sejarah dimana peran kaum intelektual menjadi tokoh utama menuju indonesia
merdeka.Bung Karno,dan Bung Hatta adalah sedikit contoh dari banyak Mahasiswa
Generasi Pertama yang berperan penting dalam mewujudkan kemerdekaan
Indonesia.Merdeka dalam menentukan masa depanya sendiri.hal ini tidak hanya
terjadi di indonesia,namun juga diseluruh negara yang ada di dunia. Sejarah menjadi
saksi kunci betapa besarnya peran mahasiswa dalam banyak revolusi di dunia.
Pendidikan indonesia yang sangat
identik dengan budaya monolog telah menjadikan seorang siswa sangat lambat
menemukan jati dirinya.siswa selalu lebih bodoh dari guru,guru selalu benar, murid
tidak berhak melawan argumen guru dan sebagainya.semua ini adalah bukti sistem
pendidikan indonesia yang telah membelenggu para peserta didik untuk menemukan
siapa diri mereka sesungguhnya. Fakta ini telah menjadikan perguruan tinggi
adalah waktu yang sangat ideal untuk menemukan jati diri yang telah lama
hilang.
Mahasiswa tidak sekedar menambahkan
kata “maha” pada awal kata siswa. Penamabahan awal kata tersebut melambangkan
betapa besarnya peran mahasiswa dibandingkan siswa,dan juga menandakan betapa
besarnya tanggung jawab seorang mahasiswa.
Seorang siswa terbiasa menerima nilai
dan mendapatkan pelajaran di sekolah, lain halnya dengan mahasiswa yang
mengharuskan dirinya kini mencari nilai dan mengimplimentasikan pelajaran yang
ia dapatkan di perguruan tinggi.kedua poin ini menjadi hal mendasar yang
membedakan mahasiswa dan siswa. Karena mahasiswa memang di tuntut untuk siap
berkontribusi bagi masyarakat, bukan untuk menjadi beban dalam masyarakat.
Peran Mahasiswa
Tri Dharma Perguruan Tinggi sendiri
seperti yang diamatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas) No.20 Tahun 2003, merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi atau
dijalankan oleh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Dimana pada pasal 20
ayat 2 dikatakan: “Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.”
Sangat jelas dalam Tri Dharma Perguruan
Tinggi peran mahasiswa tidak hanya sekedar menuntut ilmu,tetapi juga
mengharuskan mahasiswa ikut serta dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Penelitian dan pengembangan adalah
jalan bagi mahasiswa untuk menemukan inovasi-inovasi baru bagi masyarakat. Tentunya
penelitian tersebut harus disesuaikan dengan keadaan geografis dan kearifan
lokal yang ada pada Masyarakat.
Mahasiswa harus berperan besar untuk
membangun masyarakat menjadi lebih baik. Ilmu yang kita dapatkan di perguruan
tinggi tidak hanya untuk diri sendiri, namun juga menjadi hak orang lain untuk
merasakan manfaatnya.Untuk apa orang pintar ada tetapi tidak berdaya guna. Jika
mahasiswa saja yang mendapatkan pendidikan tinggi tidak peduli dengan
masyarakat, bagaimana dengan orang – orang yang tidak dapat mengenyam
pendidikan sama sekali.sudah dipastikan mereka akan lebih egois dengan
kehidupanya sendiri.
Perubahan yang dibutuhkan Indonesia
tentu harus di mulai dari masyarakat, kehidupan masyarakat tidak akan berubah
menjadi baik tanpa peran kaum intelektual, lebih khusus lagi peran mahasiswa
kepada masyarakat.
Mahasiswa harus mengubah dirinya
terlebih dahulu sebelum mengubah masyarakat menjadi lebih baik. Untuk menjadi
Mahasiswa yang seutuhnya tentu diperlukan niat yang teguh dan pemahaman yang
mendalam tentang peran mahasiswa itu sendiri. Tanpa niat yang teguh tentu kita
akan patah semangat ketika mendapat kekecewaan. Tanpa pemahaman tentu kita akan
kehilangan arah untuk mengabdi kepada masyarakat. Peran Mahasiswa sangat
dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Mahasiswa tidak hanya ditugaskan untuk
mencari ilmu setinggi–tingginya, tetapi juga mengaplikasikan ilmu seoptimal
mungkin. Tidak ada kata esok hari jika kita tidak memulainya hari ini.bisa jadi
kita akan lupa diri sehingga lupa mengabdi.karena memang tidak ada jaminan
setelah lulus nanti kita dapat berkontribusi untuk masyarakat dan negeri ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar