Selasa, 17 Januari 2012

Jalaluddin Rumi: Cinta Dan Birahi

Cinta adalah kekuatan. Cinta itu tidak melemahkan. Karena cinta seseorang mampu mendaki gunung, menyeberangi lautan. Karena cinta seseorang mampu bertahan dalam Penderitaan. Sepasang kekasih yang saling mencintai, keduanya saling memberikan kekuatan.

Kekasih adalah pembimbing. Ketika seseorang ikhlas mengatakan Allah adalah kekasihnya, maka Allah akan membimbingnya. Kekasih yang berwujud manusia pun seharusnya seperti itu, sebagai pembimbing. Jalaluddin Rumi berkata, “Janganlah menjadi teman setia nafsu seksual. Hiduplah bersama orang-orang yang memiliki pembimbing yang benar. Pengayom mereka selalu melindungi.”

Dimanakah Posisi Cinta dan Dimanakah Posisi Birahi?
“Janganlah engkau hanya peduli pada pada wujud-wujud yang tampak, berpusatlah pada yang tersirat di sebaliknya,” ujar Rumi.
Birahi adalah ‘wujud-wujud yang tampak’ dan cinta adalah ‘yang tersirat di sebaliknya’. Cinta itu dalam, birahi itu dangkal. Dalam kondisi ketertarikan kepada lawan jenis, ketika seseorang hanya berhenti pada ‘wujud-wujud yang tampak’ pada seseorang, maka ia sedang membirahikan seseorang. Dan, ketika seseorang sampai kepada ‘yang tersirat di sebalik’ seseorang, maka ia sedang mencintai seseorang.

“Adaikata tidak penting untuk melestarikan generasi manusia, Adam pasti telah mengebiri dirinya sendiri untuk melampaui nafsu birahinya”, lanjut Rumi.

Generasi manusia adalah cinta, karena generasi manusia adalah kekuatan dunia. Cinta harus diletakkan di atas birahi, bukan sebaliknya birahi diletakkan di atas cinta.

Ketika cinta diletakkan di atas birahi, cinta itu akan mengendalikan birahi. Sebaliknya, ketika birahi diletakkan di atas cinta, maka cinta menjadi lebur, lenyap, dan hilang.

Sudah kodrat manusia memiliki Rasa Cinta dan rasa birahi. Keduanya ibarat harum wangi mawar yang entah bagaimana tetap terpisah dari mawar itu sendiri. Namun, kalau sekiranya hanya ada birahi dan tidak ada cinta, maka sejak dahulu Adam pasti telah mengebiri dirinya sendiri untuk membunuh nafsu birahinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar