Mungkin ketika kalian membaca tulisan ini, kalian pasti langsung mengatakan kalau organisasi
itu dapat menyebabkan nilai matakuliah mahasiswa anjlok atau ada yang
sependapat dengan saya kalau organisasi itu dapat meningkatkan nilai
matakuliah. Ya, mungkin ada setuju atau tidak mengenai hal ini, karena
keadaannya pasti berbeda antara mahasiswa yang satu dengan lainnya.
Oleh karena itu, saya cuman ingin
membahas kalau memang benar organisasi itu dapat meningkatkan atau
bahkan mendongkrak nilai kalian yang dulunya cuman kisaran C, D, atau E
menjadi minimal dapat nilai B dan bahkan sangat memungkinkan nilai A+
dalam genggaman kalian. Kecuali, organisatoris yang memang malas kuliah
yaa hal ini nggak berlaku untuk pemalas.
Mengapa organisasi bisa mendongkrak
nilai jongkok bahkan tiarap menjadi berdiri bahkan bisa menerbangkan
diri kalian? Pertama dan yang paling penting adalah organisasi
mengajarkan keterampilan berbicara depan umum (komunikasi dua arah).
Mungkin kalian adalah salah satu mahasiswa yang merasa masih gugup
berbicara depan umum walaupun hanya di dalam kelas yang di depan kalian
itu cuman dosen dan teman-teman perkuliahan tersebut. Malahan ada
mahasiswa yang bukan hanya takut berbicara depan teman dan dosennya,
bahkan sekedar tunjuk tangan untuk bertanya atau menjawab aja takutnya
setengah mati.
Ya, kuncinya berbicara dan komunikasi
dua arah. Organisatoris diharapkan dapat menyampaikan pendapat kepada
orang lain dengan terstruktur dan tidak bertele-tele. Ingat,
keterampilan ini tidak akan diajarkan pada matakuliah apapun. Oleh
karena itu, dengan berorganisasi kita bisa belajar bagaimana berbicara
dan berkomunikasi dengan baik. Biasanya organisasi selalu memberikan
tanggung jawab kepada seorang anggotanya untuk memegang suatu
kepanitiaan atau mengisi sebuah acara kemahasiswaan. Nah, kita sebagai
anggota yang peduli terhadap organisasi pasti akan berusaha sebaik
mungkin untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut agar tidak
mengecewakan organisasi, senior, junior dan diri sendiri.
Dengan menjadi panitia pelaksana atau
pengisi acara kemahasiswaan, pasti kita akan dihadapkan pada situasi
untuk melakukan komunikasi dengan orang lain diluar organisasi kita atau
kita pasti berusaha sekeras mungkin untuk memberikan yang terbaik pada
saat kita tampil dan berbicara di depan para undangan saat menjadi
pengisi acara kemahasiswaan. Kemampuan berbicara ini pasti akan tertular
pada saat kita kuliah, sehingga jika kita disuruh oleh dosen untuk
presentase, diskusi, bertanya atau menjawab kita pasti bisa karena sudah
terbiasa melakukannya di organisasi. Berbicara depan orang banyak aja
udah terbiasa, apalagi cuman berbicara depan dosen dan teman-teman
perkuliahan.
Nah, akibat dari keterampilan berbicara
depan umum ini adalah kita menjadi mahasiswa yang aktif dalam kelas dan
ini akan menjadi penilaian plus tersendiri bagi dosen matakuliah
dibandingkan dengan teman yang pasif dan hanya serius
mengikuti/mendengarkan teman atau dosen yang berbicara mengenai suatu
permasalahan yang dibahas dalam perkuliahan. Jadi, kalian udah ngerti
kan kalau organisasi kemahasiswaan itu tidak akan merugikan atau bahkan
mengganggu nilai perkuliahan kalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar