Rabu, 08 Februari 2012

Poligami sunnah kekasih Allah

Poligami adalah sunnah para kekasih ALLAH: para Nabi, para Rasul, dan para wali. Karena itu, tentulah dalam poligami terdapat hikmah yang luar biasa. Tak mungkin ALLAH memerintahkan para kekasih-Nya untuk menzhalimi makhluk lain. Salah satunya adalah pendidikan. Tuhan ingin mendidik manusia untuk berlaku adil. Bukan mudah berlaku adil, tetapi adil adalah salah satu sifat taqwa (bahkan yang paling mendekati taqwa) yang WAJIB diusahakan.

Bagi sang suami, dia dilatih untuk bersikap adil dalam keluarga, terhadap 2, 3, atau ke-4 istrinya. Keadilan yang paling utama adalah adil dalam membawa keluarga untuk kenal Tuhan, cinta Tuhan dan takut Tuhan. Suami bertanggung jawab penuh dalam hal tersebut. Ini adalah pendidikan yang luar biasa...bayangkan, kita saja (laki-laki) belum tentu selamat menghadapi pertanyaan HAKIM YANG MAHA ADIL di Padang Mahsyar nanti, eh, ini ada beban pula 4 orang yang harus kita kenalkan pada Tuhan. Jika mereka tak kita kenalkan pada Tuhan, mereka berhak menuntut kita di Yaumul Akhir nanti dan itu bisa menyeret kita ke neraka, seburuk-buruk tempat menetap.

Bagi para istri, ini benar-benar sebuah ujian berat: cinta suami atau cinta Tuhan? Ujian ini memang amat berat. Hanya seorang perempuan yang betul-betul beriman saja yang mau mengorbankan perasaannya untuk cinta agung: ALLAH Yang Maha Tinggi. Sebenarnya untuk perempuan dengan keimanan yang tinggi, poligami justru sangat menguntungkan karena di saat "giliran" bukan milik dia itulah saat untuk berkasih-kasihan dengan Tuhan, suatu zat yang paling berjasa dan paling patut dicintai. Di saat sepi di malam hari itulah kita dapat mengadu pada ALLAH, sebab jika suami tak poligami, 24 jam sang istri harus melayani suami, melayani suatu makhluk yang sebenarnya hamba ALLAH juga

Poligami sangat mendidik nafsu. Poligami melatih kita berkorban. Surga ALLAH itu amat mahal. Hanya dapat diperoleh melalui pengorbanan yang besar. Jika untuk satu rumah di dunia saja -yang mungkin hanya kita tempati 20 tahun- kita mampu susah payah mengejarnya, apalagi ini? Rumah di surga itu sangat INDAH dan KEKAL, tentulah sangat mahal harganya.

Memburu cinta manusia, kita akan merugi karena cinta manusia tak kekal dan mengecewakan. Memburu cinta Tuhan tak akan rugi, bahkan membawa saling berkasih sayang antar manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar