Kamis, 17 November 2011

Peran Mahasiswa


Tujuh belas agustus 1945 adalah bukti sejarah dimana peran kaum intelektual menjadi tokoh utama menuju indonesia merdeka.Bung Karno,dan Bung Hatta adalah sedikit contoh dari banyak Mahasiswa Generasi Pertama yang berperan penting dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia.Merdeka dalam menentukan masa depanya sendiri.hal ini tidak hanya terjadi di indonesia,namun juga diseluruh negara yang ada di dunia. Sejarah menjadi saksi kunci betapa besarnya peran mahasiswa dalam banyak revolusi di dunia.

Pendidikan indonesia yang sangat identik dengan budaya monolog telah menjadikan seorang siswa sangat lambat menemukan jati dirinya.siswa selalu lebih bodoh dari guru,guru selalu benar, murid tidak berhak melawan argumen guru dan sebagainya.semua ini adalah bukti sistem pendidikan indonesia yang telah membelenggu para peserta didik untuk menemukan siapa diri mereka sesungguhnya. Fakta ini telah menjadikan perguruan tinggi adalah waktu yang sangat ideal untuk menemukan jati diri yang telah lama hilang. 

Mahasiswa tidak sekedar menambahkan kata “maha” pada awal kata siswa. Penamabahan awal kata tersebut melambangkan betapa besarnya peran mahasiswa dibandingkan siswa,dan juga menandakan betapa besarnya tanggung jawab seorang mahasiswa. 

Seorang siswa terbiasa menerima nilai dan mendapatkan pelajaran di sekolah, lain halnya dengan mahasiswa yang mengharuskan dirinya kini mencari nilai dan mengimplimentasikan pelajaran yang ia dapatkan di perguruan tinggi.kedua poin ini menjadi hal mendasar yang membedakan mahasiswa dan siswa. Karena mahasiswa memang di tuntut untuk siap berkontribusi bagi masyarakat, bukan untuk menjadi beban dalam masyarakat. 

Peran Mahasiswa 

Tri Dharma Perguruan Tinggi sendiri seperti yang diamatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No.20 Tahun 2003, merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi atau dijalankan oleh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Dimana pada pasal 20 ayat 2 dikatakan: “Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.” 

Sangat jelas dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi peran mahasiswa tidak hanya sekedar menuntut ilmu,tetapi juga mengharuskan mahasiswa ikut serta dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 

Penelitian dan pengembangan adalah jalan bagi mahasiswa untuk menemukan inovasi-inovasi baru bagi masyarakat. Tentunya penelitian tersebut harus disesuaikan dengan keadaan geografis dan kearifan lokal yang ada pada Masyarakat. 

Mahasiswa harus berperan besar untuk membangun masyarakat menjadi lebih baik. Ilmu yang kita dapatkan di perguruan tinggi tidak hanya untuk diri sendiri, namun juga menjadi hak orang lain untuk merasakan manfaatnya.Untuk apa orang pintar ada tetapi tidak berdaya guna. Jika mahasiswa saja yang mendapatkan pendidikan tinggi tidak peduli dengan masyarakat, bagaimana dengan orang – orang yang tidak dapat mengenyam pendidikan sama sekali.sudah dipastikan mereka akan lebih egois dengan kehidupanya sendiri. 

Perubahan yang dibutuhkan Indonesia tentu harus di mulai dari masyarakat, kehidupan masyarakat tidak akan berubah menjadi baik tanpa peran kaum intelektual, lebih khusus lagi peran mahasiswa kepada masyarakat. 

Mahasiswa harus mengubah dirinya terlebih dahulu sebelum mengubah masyarakat menjadi lebih baik. Untuk menjadi Mahasiswa yang seutuhnya tentu diperlukan niat yang teguh dan pemahaman yang mendalam tentang peran mahasiswa itu sendiri. Tanpa niat yang teguh tentu kita akan patah semangat ketika mendapat kekecewaan. Tanpa pemahaman tentu kita akan kehilangan arah untuk mengabdi kepada masyarakat. Peran Mahasiswa sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Mahasiswa tidak hanya ditugaskan untuk mencari ilmu setinggi–tingginya, tetapi juga mengaplikasikan ilmu seoptimal mungkin. Tidak ada kata esok hari jika kita tidak memulainya hari ini.bisa jadi kita akan lupa diri sehingga lupa mengabdi.karena memang tidak ada jaminan setelah lulus nanti kita dapat berkontribusi untuk masyarakat dan negeri ini.

Mahasiswa: Agent of Change, Agent of Modernization


MAHASISWA selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah bangsa. Roda sejarah demokrasi selalu menyertakan mahasiswa sebagai pelopor, penggerak, bahkan sebagai pengambil keputusan. Hal tersebut telah terjadi di berbagai negara di dunia, baik di Timur maupun di Barat.
Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif selalu lahir dari pola pikir para mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri.

Tidak dapat dipungkiri bila generasi muda khususnya para mahasiswa, selalu dihadapkan pada permasalahan global. Setiap ada perubahan, mahasiswa selalu tampil sebagai kekuatan pelopor, kekuatan moral dan kekuatan pendobrak untuk melahirkan perubahan. Oleh karena itu kiranya sudah cukup mendesak untuk segera dilakukan penataan seputar kehidupan mahasiswa tersebut.
Dalam sejarahnya mahasiswa merupakan kelompok dalam kelas menengah yang kritis dan selalu mencoba memahami apa yang terjadi di masyarakat. Bahkan di zaman kolonial, mahasiswa menjadi kelompok elite paling terdidik yang harus diakui kemudian telah mencetak sejarah bahkan mengantarkan Indonseia ke gerbang kemerdekaannya.

Pergolakan dan perjalanan mahasiswa Indonesia telah tercatat dalam rentetan sejarah yang panjang dalam perjuangan bangsa Indonesia, seperti gerakan mahasiswa dan pelajar tahun 1966 dan tahun 1998. Masih dapat kita ingat 8 tahun yang lalu gerakan mahasiswa Indonesia yang didukung oleh semua lapisan masyarakat berhasil menjatuhkan suatu rezim tirani yaitu ditandainya dengan berakhirnya rezim Soeharto. Legenda perjuangan mahasiswa di Indonesia sendiri juga telah memberikan bukti yang cukup nyata dalam rangka melakukan agenda perubahan tersebut. Dengan gerakan REFORMASI yang telah berhasil menurunkan Presiden Soeharto dari kursi kekuasaan dan selanjutnya menelurkan Visi Reformasi yang sampai hari ini masih dipertanyakan sampai dimana telah dipenuhi.

Dengan demikian adalah sebuah keharusan bagi mahasiswa untuk menjadi pelopor dalam melakukan fungsi control terhadap jalannya roda pemerintahan sekarang. Bukan malah sebaliknya.
Agenda reformasi adalah tanggung jawab kita semua yang masih merasa terpanggil sebagai kaum intelektual, kaum yang kritis dan memiliki semangat yang kuat. Dan tanggung jawab ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai rasa sosial yang tinggi. Bukan orang-orang kerdil yang hanya memikirkan perut, golongannya dan tidak bertanggung jawab. Hanya lobang-lobang kematianlah yang mampu menjadikan mereka untuk berpikir bertanggung jawab. Jangan pikirkan mereka, mari pikirkan solusi untuk menghibur Ibu Pertiwi yang selalu menangis dengan ulah-ulah anak bangsanya sendiri.
Kondisi tersebut tidak terlihat lagi pada masa kini, mahasiswa memiliki agenda dan garis perjuangan yang berbeda dengan mahasiswa lainnya. Sekarang ini mahasiswa menghadapi pluralitas gerakan yang sangat besar. Meski begitu, setidaknya mahasiswa masih memiliki idealisme untuk memperjuangkan nasib rakyat di daerahnya masing-masing.

Mahasiswa sudah telanjur dikenal masyarakat sebagai agent of change, agent of modernization, atau agen-agen yang lain. Hal ini memberikan konsekuensi logis kepada mahasiswa untuk bertindak dan berbuat sesuai dengan gelar yang disandangnya. Mahasiswa harus tetap memiliki sikap kritis, dengan mencoba menelusuri permasalahan sampai ke akar-akarnya. 

Dengan adanya sikap kritis dalam diri mahasiswa diharapkan akan timbul sikap korektif terhadap kondisi yang sedang berjalan. Pemikiran prospektif ke arah masa depan harus hinggap dalam pola pikir setiap mahasiswa. Sebaliknya, pemikiran konservatif pro-status quo harus dihindari.
Mahasiswa harus menyadari, ada banyak hal di negara ini yang harus diluruskan dan diperbaiki. Kepedulian terhadap negara dan komitmen terhadap nasib bangsa di masa depan harus diinterpretasikan oleh mahasiswa ke dalam hal-hal yang positif. Tidak bisa dimungkiri, mahasiswa sebagai social control terkadang juga kurang mengontrol dirinya sendiri. Sehingga mahasiswa harus menghindari tindakan dan sikap yang dapat merusak status yang disandangnya, termasuk sikap hedonis-materialis yang banyak menghinggapi mahasiswa.

Karena itu, kepedulian dan nasionalisme terhadap bangsa dapat pula ditunjukkan dengan keseriusan menimba ilmu di bangku kuliah. Mahasiswa dapat mengasah keahlian dan spesialisasi pada bidang ilmu yang mereka pelajari di perguruan tinggi, agar dapat meluruskan berbagai ketimpangan sosial ketika terjun di masyarakat kelak.
Peran dan fungsi mahasiswa dapat ditunjukkan secara santun tanpa mengurangi esensi dan agenda yang diperjuangkan. Semangat mengawal dan mengawasi jalannya reformasi, harus tetap tertanam dalam jiwa setiap mahasiswa. Sikap kritis harus tetap ada dalam diri mahasiswa, sebagai agen pengendali untuk mencegah berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap perubahan yang telah mereka perjuangkan. Dengan begitu, mahasiswa tetap menebarkan bau harum keadilan sosial dan solidaritas kerakyatan.
Peran Lembaga Kemahasiswaan cukup signifikan, baik untuk lingkup nasional, regional maupun internal kampus itu sendiri. Ke depan, peran strategis ini seharusnya juga dimainkan oleh lembaga-lembaga formal kampus lainnya seperti pers mahasiswa, atau kelompok studi profesi.
Secara garis besar, menurut Sarlito Wirawan, ada sedikitnya tiga tipologi atau karakteristik mahasiswa yaitu tipe pemimpin, aktivis, dan mahasiswa biasa.

Pertama, tipologi mahasiswa pemimpin, adalah individu mahasiswa yang mengaku pernah memprakarsai, mengorganisasikan, dan mempergerakan aksi protes mahasiswa di perguruan tingginya. Mereka itu umumnya memersepsikan mahasiswa sebagai kontrol sosial, moral force dan dirinya leader tomorrow. Mereka cenderung untuk tidak lekas lulus, sebab perlu mencari pengalaman yang cukup melalui kegiatan dan organisasi kemahasiswaan.

Kedua, tipologi aktivis ialah mahasiswa yang mengaku pernah aktif turut dalam gerakan atau aksi protes mahasiswa di kampusnya beberapa kali (lebih dari satu kali). Mereka merasa menyenangi kegiatan tersebut, untuk mencari pengalaman dan solider dengan teman-temannya. Mahasiswa dari kelompok aktivis ini, juga cenderung tidak ingin cepat lulus, namun tidak ingin terlalu lama. Mereka tidak terlalu memersepsikan diri sebagai leader tomorrow namun pengalaman hidup perlu dicari di luar studi formalnya. Sudah barang tentu jumlah mereka itu lebih banyak daripada kelompok pemimpin.

Ketiga, tipologi mahasiswa biasa adalah kelompok mahasiswa di luar kelompok pemimpin dan aktivis yang jumlahnya paling besar lebih dari 90%. Sesungguhnya cenderung pada hura-hura yaitu kegiatan yang dapat memberikan kepuasan pribadi, tidak memerlukan komitmen jangka panjang dan dilakukan secara berkelompok atau bersama-sama. Mereka ingin segera lulus, bahkan tidak sedikit mahasiswa yang tidak segan-segan dengan cara menerabas (nyontek, membuat skripsi "Aspal" dan lain-lain) agar segera lulus. Apakah hal ini merupakan indikator kurangnya dorongan prestatif di kalangan mahasiswa, masih perlu diteliti.
Fakta membuktikan, dinamika kehidupan bangsa dan mahasiswa pada umumnya banyak dimotori oleh tipe pemimpin dan aktivis ini. Meskipun secara kuantitas kecil tetapi mereka mampu menjadi pendorong dan agen utama perubahan dan dinamika kehidupan kampus. Sebagian mereka karena telah terlatih menjadi pemimpin dan aktivis, maka tidak sulit setelah selesai pada akhirnya mereka juga menjadi pemimpin dan aktivis setelah terjun di masyarakat dan pemerintahan. 

Urgensi bagi daerah
Dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas, para mahasiswa tetap saja merupakan komunitas elite yang patut diperhitungkan dari dulu dan sampai kini terlebih bagi suatu daerah. Di daerah, masih relatif sedikit anggota masyarakatnya yang dapat menyekolahkan sampai tingkat perguruan tinggi. Oleh karena itu, keberadaan mahasiswa bagi suatu daerah merupakan modal sosial yang luar biasa, yang dapat dimanfaatkan dan diberdayakan bagi pembangunan suatu daerah. Namun mahasiswa, dapat juga menjadi suatu "ancaman" bagi pemerintahan suatu daerah karena dapat bersikap kritis dan mengambil peran sebagai kekuatan kontrol.
Demikian juga para mahasiswa harus mulai berorientasi ke daerah bukan lagi ke pusat karena Pusat selain sudah overload juga menjadi simbol ketimpangan pembangunan di Indonesia, sehingga diperlukan desentralisasi dan orientasi baru dalam pembangunan daerah.

Organisasi kemahasiswaan
Dinamika kehidupan mahasiswa tidak bisa dilepaskan dari wadah atau organisasi yang menjadi instrumen bagaimana gagasan atau program berusaha diwujudkan, baik organisasi intra maupun ekstra kampus. Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi merupakan wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendikiawanan serta integritas kepribadian mahasiswa untuk mewujudkan tujuan pendidikan tinggi.

Mengingat mahasiswa merupakan bagian dari civitas academica dan sebagai generasi muda dalam tahap pengembangan dewasa muda, maka dalam penataan organisasinya disusun berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa dan merupakan subsistem dari perguruan tinggi yang bersangkutan.
Pengalaman selama ini menunjukkan, perguruan tinggi yang telah berhasil membentuk organisasi kemahasiswaan sesuai prinsip-prinsip tersebut cenderung akan diterima oleh para mahasiswa dan memperoleh partisipasi secara optimal. Dengan demikian, dapat diharapkan bahwa kegiatan kemahasiswaan di perguruan tinggi maupun antarkampus dapat berjalan dengan lancar.

Perlu dicatat, dewasa ini kecenderungan organisasi kemahasiswaan yang bernuansa keilmuan dan profesi yang kegiatannya antar kampus. Bahkan kadang-kadang berdimensi internasional cukup meningkat. Hal ini, jelas memerlukan uluran tangan pimpinan perguruan tinggi, baik dalam aspek bimbingan keilmuan maupun dukungan biaya yang tidak ringan. Keterlibatan ikatan profesi senior mereka dan dunia usaha, diharapkan dapat menunjang kegiatan ini.

Rabu, 16 November 2011

Arti Penting Organisasi Dan Metode


Saat sekarang ini, organisasi sangat diperlukan di berbagai perusahaan. dikarenakan dengan adanya suatu organisasi, suatu perusahaan dapat mengatur dan menjaga kelangsungan hidupnya. namun dibalik itu semua, perusahaan harus menentukan bagaimana suatu organisasi dibuat. hal ini menjadi sangat penting apabila perusahaan tersebut memiliki pengaruh yang kuat di bidangnya. kali saya akan membahas apa saja yang berhubungan dengan organisasi, ciri-ciri, unsur, dan teori organisasi

1.      Pengertian Organisasi
sebelum kita melihat definisi organisasi yang sebenarnya, ada baiknya kita melihat dulu pengertian/definisi organisasi menurut para ahli. beberapa diantaranya adalah:

a.      Menurut Stoner
organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
b.      Menurut Ralp Currier Davis
organisasi adalah sesuatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja ke arah  tujuan bersama di bawah kepemimpinan.

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:

James D. Mooney : organisasi adalah bentuk setiap perserikatan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan bersama  (organization is the form of every human association for the attainment of common purpose).

John D. Millet : organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama  (organization is the structural framework within which the work of many individuals is carried on for the realization of common purpose).

Herbert. A. Simon : organisasi adalah pola komunikasi yang lengkap dan hubungan-hubungan lain di dalam suatu kelompok orang-orang  (organization is the complex pattern of communication and other relations in a group of human being).

Chester L. Barnard : organisasi adalah sebuah sistem tentang aktivitas kerjasama dua orang atau lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak pandang bulu, yang sebagian besar tentang persoalan silaturahmi  (organization is a system of cooperative activities of two or more person something intangible and impersonal.  largely a matter of relationship).

Dwight Waldo : organisasi adalah sebagai suatu struktur dari kewenangan-kewenangan dan kebiasaan-kebiasaan dalam hubungan antara orang-orang pada suatu sistem administrasi (organization is the structure of authoritative and habitual personal interrelations in an administrative system).

Luther Gulick: organisasi adalah alat saling hubungan satuan-satuan kerja yang memberikan mereka kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur kewenangan, dengan demikian pekerjaan dapat dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada para bawahan yang menjangkau dari puncak sampai ke dasar dari seluruh badan usaha
( organization is the means of interrelating the subdivisions of work by allotting them to men who are placed in a structure of authority, so that the work may be coordinated by orders of superiors to sub ordinates, reaching from the top to the bottom of the entire enterprise ).

Henry L. Sisk : organisasi sebagai suatu kesatuan, yaitu sekelompok orang yang terlibat bersama-sama di dalam hubungan yang resmi untuk mencapai tujuan-tujuan(organization as a whole, ie a group of people involved together in a formal relationship to achieve these goals).

Schein : organisasi merupakan suatu sistem terbuka, yang memiliki interaksi konstan dengan lingkungannya, serta terdiri dari banyak sub-grup, unit-unit jabatan, susunan hierarki serta segmen yang tersebar secara geografis(organization is an open system, which has a constant interaction with its environment, and consists of many sub-groups, office units, the structure of the hierarchy as well as segments that are geographically dispersed).

Monir H. Thayeb : organisasi dapat dilihat dengan dua cara berbeda, yaitu organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling berkaitan, dan memperoleh input untuk diolah yang berasal dari lingkungan serta menyalurkan output hasil pengolahan ke lingkungan kembali, atau organisasi sebagai sekelompok orang yang berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama (organizations can be viewed in two different ways, namely the organization as an open system that consists of sub-systems are interconnected, and obtain inputs to be processed which originated from the environment as well as to output the processing results back to the environment, and the organization as a group of people who collaborated to achieve a common goal).

2.      Pengertian Metode
Metode berasal dari bahasa yunani “methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.

a.      Managemen dan Organisasi 
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. dari ketiga definisi organisasi menurut para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu sistem yang saling mempengaruhi antar orang dalam kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. organisasi yang menydari keadaan dinamis ini akan lebih peka terhadap segala perubahan yang terjadi diluar organisasi dibandingkan dengan organisasi yang acuh tak acuh terhadap perubahan lingkungan. Organisasi harus melakukan forecast dan estimasi situasi lingkungan, agar lebih cepat tanggap dan dapat bersiap-siap sebelumnya terhadap perubahan lingkungan.
Pengembangan manajemen berkenaan dengan kemajuan manajer yang diperoleh dalam belajar bagaimana cara mengelola organisasi. pengembangan organisasi sebagai suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan wefektivitas orang dan kelompok dalam perusahaan.

b.      Fungsi Manajemen
Elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam  melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.

Fungsi utama dalaman manajemen organisasi :
1.      Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.

2.      Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

3.      Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha

Tingkatan Manajemen Dalam Suatu Organisasi
1.      Manejemen lini pertama (first-line management)penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman)
2.      Manajemen tingkat menengah (middle management) kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3.      Manajemen puncak (top management)ceo (chief executive officer), cio (chief information officer), dan cfo (chief financial officer) efisien dan tepat.

Jumat, 11 November 2011

5 Hal ini Harus Dihindari Setelah Anda Putus Dengan Kekasih


Baru mengalami putus cinta ? putus cinta memang tidak menyenangkan karena Anda harus terbiasa menjalani keseharian tanpa kekasih yang dulu mungkin menemani Anda kemana-mana.
Nah berikut ini LangitBerita punya tips 5 hal yang harus Anda dihindari setelah putus cinta. Apa saja kira-kira 5 hal tersebut ? Ini dia jawabannya seperti dikutip dari Cosmopolitan.

1.      Menelepon Si Dia Tanpa Henti Setiap Anda Memikirkannya
Memang susah untuk melupakan sang mantan kekasih, apalagi kalau hubungan Anda sudah cukup lama. Anda bisa saja mengingatnya saat mendengar sebuah lagu yang kerap ia nyanyikan, menemukan kemeja (yang masih ada wangi perfume-nya) di dalam lemari pakaian, atau melihat seorang pria memesan makanan yang dulu menjadi menu favoritnya. Hmmm.. tapi kalau sudah putus, Anda tak perlu menghubunginya setiap tujuh menit sekali, kan? Cobalah biasakan untuk tidak menghubunginya selama satu minggu pertama agar mulai terbiasa kalau ia memang sudah tak ada di “sekitar” Anda.

2.      Curhat di Jejaring Sosial Seperti Facebook dan Twitter
Era social media memang membuat proses moving on kian sulit! Saat Anda sedang kesal atau sedih, seketika Anda langsung ingin mencurahkannya di Twitter dan Facebook. Weits…, nanti dulu. Menulis semua perasaan pada jejaring sosial juga sepertinya tidak menyelesaikan masalah malah menunjukan jika Anda belum bisa melupakannya.

3.      Memotong Rambut
Boleh-boleh saja kalau Anda ingin memberikan tampilan baru pada wajah dengan memotong rambut. Tapi, lantaran dilanda stres dan sedih berlebihan, potongan yang dihasilkan pun bisa tidak maksimal! Alhasil, sudah sedih kehilangan kekasih, kini Anda juga harus menangis karena kehilangan rambut.

4.      Mencari Pelarian (Pada Pria Lain) 
Memang untuk melupakan sang mantan dengan cepat, salah satunya bisa dengan cara membuka hati pada pria lain yang tengah mendekati Anda. Tapi tak ada salahnya juga kan kalau kali ini Anda menjauhkan diri dari pria-pria itu dan mencoba meluangkan waktu untuk sekadar hang out dengan keluarga atau sahabat. Hal ini akan mengingatkan Anda, kalau tanpa si dia, Anda masih punya banyak cinta dari orang lain!

5.      Ingin Menjadi Sahabatnya
Jika Anda tetap ingin menjadi sahabatnya dan rela mendengar cerita tentang kedekatannya dengan seorang wanita. Tapi, kalau ia sengaja pamer kemesraan dan mengatakan sedang mendekati banyak wanita setelah putus dengan Anda?

Gaira Pecinta "Imam Khomeini"

Wahai, hati itu bukan hati
Yang pada rupawanmu tak cinta
Wahai, sang bijak tak bestari
Yang pada tampanmu tak mendamba
Wahai, pencinta, hatinya gairah menyala
Gairahlah semua dalam anggurmu
Biarkan bagiku gairah ini sendiri
Apa lagi yang hidup ini kandungi
Siapa campakkan daku di gurun
Cinta ‘lah padamu O, sahabatku
Tindak ‘pa lagi dapat selamatkanku
Tak kunjung tampak tepian gurun
Jika pencinta bergairah menyala
Sisikan ayo dirimu segera
Antaramu dan dia apa pun tiada
Hanya dinding diri-jumawa
Jika kau pelancong jalan-pencinta

Campakkan sajadah campakkan jubah
Tiada pembimbing, hanya cinta
Dalam cinta kuyuplah andika
Jika memang pencinta-benar

Jangan jadi sufi saleh segala
Kar’na tak masuk lingkar-pencinta
Selain kumpulan pencinta saja.
Dambaku main rambut-pilinnya

Apa yang buruk padanya apa yang hina
Satu sentuhan gila satu elusan liar
‘Pa lagi bisa beri cinta, hai pandir
Raih tanganku, dan lepaskan

jiwaku dari kemunafikanjubah ini.
Karna jubah ini bukan apa
Selain pelindung si jahil
Ilmu dan irfan sisihkan saja

Ke rumah anggur mereka tak bawa
Tapi di tempat istirah pencinta
Kepalsuan, pasangannya tiada

Imam Khoeini

Kamis, 10 November 2011

Kenyataan Yang Pahit

Di malam yang dingin ini
Aku duduk di luar sambil memandang rumah-rumah warga yang mulai sepi
Tidak ada lagi canda tawa penghuninya
Semuanya mulai tidur sambil berkhayal agar bermimpi indah
Sementara aku…
Aku hanya duduk terdiam di atas beranda kosanku
Membayangkan apa yang terjadi tadi sore
Suatu kalimat yang menyiksa hatiku
Tapi aku harus tau dan aku harus menerima kenyataan itu
Cepat atau lambat hal itu akan terjadi
“Sayang, maafkan aku kalo aku harus jujur padamu. Hubungan kita tidak bisa dilanjutkan lagi. Orang tuaku sudah menyiapkan calon istri buatku dan aku tidak bisa menolaknya. Karena aku anak satu-satunya dari orang tuaku. Aku yang mewarisi semua harta benda keluargaku turun temurun dan keturunan keraton.”
Aku hanya mengenalnya sebagai sosok manusia biasa
Yang tidak terikat adat istiadat, pewaris harta, atau gelar keraton
Sosok anak manusia yang sederhana
Aku hanya terdiam mendengar pengakuan dari mulutnya
Sebuah pengakuan yang harus aku telan mentah-mentah
Ternyata kekasihku seorang anak keturunan keraton
Hal yang selama ini tidak aku ketahui
Hal yang tidak pernah dia katakan padaku saat pertama kali kita kenal
Selamat tinggal kekasihku
Maafkan aku selama ini jika punya salah padamu
Aku harap kamu tidak khawatir denganku
Karena aku baik-baik saja
Aku akan selalu berdoa kepada Allah
Agar kamu bahagia bersamanya
Seorang wanita yang dipilih orang tuamu
Wanita yang sejajar denganmu yang pantas bersanding denganmu